Ketika mengisi inhouse workshop on Good
Ethos (7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia) di PT Kasana Teknindo pada 26
Pebruari 2014 lalu, salah seorang peserta bertanya, apa perbedaan antara etos profesional
dengan Good Ethos (7 etos terbaik dan mulia) ini. Memberikan jawaban atas
pertanyaan ini saya memulai dengan memberikan penjelasan tentang perbedaan
antara profesionalisme dengan akhlak mulia.
Kita mengetahui profesionalisme dalam
berbagai bidang itu menyangkut dengan beberapa hal penting seperti ketrampilan,
keahlian, pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience), motivasi dan sikap
(attitude). Keahlian, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman itu disebut
kompetensi atau kemampuan seseorang. Sedangkan motivasi dan sikap itu disebut
kemauan atau motivasi seseorang. Perpaduan antara kompetensi dan motivasi
itulah yang menghasilkan seorang yang cerdas secara intelektual dan menjadi
profesional.
Sedangkan akhlak mulia seseorang itu
tercermin dalam beberapa sikap dan perilaku seperti jujur ( siddiq),
konsisten dalam kebaikan (istiqomah), cerdas (fathonah), dapat
dipercaya (amanah) dan menyampaikan kebenaran (tabliq). Perpaduan
berbagai sikap dan perilaku mulia inilah yang menghasilkan seorang yang cerdas
secara moral dan spiritual.
Dengan demikian profesionalisme semata
kalau tidak dilandasi akhlak mulia, hanya akan menghasilkan kaum profesional
yang cerdas secara intelektual, memiliki potensi dan kinerja tinggi, tetapi
belum tentu menjadi cerdas secara moral dan spiritual. Hal ini tentu berbahaya,
salah-salah bisa menghasilkan kaum professional yang hanya menggunakan
kecerdasannya untuk kepentingan dirinya sendiri, menggunakan kecerdasannya
hanya untuk memperdaya orang lain dan bahkan untuk merugikan orang lain.
Demikian sebaliknya akhlak mulia tanpa disertai profesionalisme, bisa jadi hanya menghasilkan pribadi yang cerdas secara moral dan spiritual, tetapi tidak memiliki kompetensi, tidak memiliki kemampuan berkinerja tinggi. Tentu saja tidak membuahkan hasil yang optimal.
Good Ethos adalah perpaduan antara profesionalisme dan akhlak mulia. Melalui 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia itu mengintegrasikan antara profesionalisme dengan akhlak mulia. Mengintegrasikan antara kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Sehingga Good Ethos (7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia) bukan hanya menghasilkan kaum professional semata, melainkan juga pribadi berakhlak mulia. Inilah yang disebut professional unggul yang berakhlak mulia. Ini landasan penting yang diperlukan untuk meraih sukses dan kemuliaan.
Demikian sebaliknya akhlak mulia tanpa disertai profesionalisme, bisa jadi hanya menghasilkan pribadi yang cerdas secara moral dan spiritual, tetapi tidak memiliki kompetensi, tidak memiliki kemampuan berkinerja tinggi. Tentu saja tidak membuahkan hasil yang optimal.
Good Ethos adalah perpaduan antara profesionalisme dan akhlak mulia. Melalui 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia itu mengintegrasikan antara profesionalisme dengan akhlak mulia. Mengintegrasikan antara kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Sehingga Good Ethos (7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia) bukan hanya menghasilkan kaum professional semata, melainkan juga pribadi berakhlak mulia. Inilah yang disebut professional unggul yang berakhlak mulia. Ini landasan penting yang diperlukan untuk meraih sukses dan kemuliaan.
Eko Jalu Santoso | @ekojalusantoso | www.ekojalusantoso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar