BERPIKIR CERDAS DAN
KREATIF di PT Nasmoco, Solo, Kamis 5 Desember 2013 lalu, saya mengajukan
pertanyaan kepada para peserta, “menurut saudara siapa saja orang-orang yang
kreatif itu ?. Kebanyakan peserta yang hadir yang terdiri dari berbagai
kalangan diantaranya perwakilan dosen dan mahasiswa beberapa Universitas di
Solo seperti UNS, UMS dan ATMI (penerima beasiswa Yayasan Toyota dan Astra),
team dari Yayasan Toyota dan Astra Jakarta dan manajemen/staf PT Nasmoco Solo,
memberikan jawaban para seniman, para pekerja iklan, penulis, pembicara,
pekerja seni, designer, arsitek, dan lainnya.
Tentu
saja pandangan ini tidak salah, tetapi juga belum sepenuhnya benar. Karena
sesungguhnya setiap orang dianugerahi kemampuan untuk menjadi kreatif. Pendek
kata, siapapun kita, sepanjang masih memiliki otak yang berfungsi dengan baik,
maka sesungguhnya kreativitas masih mengalir dalam diri. Artinya kreativitas
bukan hanya milik profesi tertentu, kreativitas bukan milik golongan tertentu
atau milik etnis tertentu atau hanya dimiliki kaum muda saja, misalnya.
Meskipun
setiap orang memiliki potensi kreativitas dalam dirinya, tapi kenyataannya
hanya sedikit orang yg benar-benar bisa memunculkan potensi kreativitasnya
dalam study, karier, bisnis dan kehidupan. Mengapa demikian ?
Karena
banyak orang yang tanpa disadari pikirannya telah terbelenggu atau dikuasai
oleh blok hambatan kreativitas dalam dirinya. Salah satu blok hambatan berpikir
kreatif yang banyak membelenggu orang adalah memiliki RASA TAKUT, apakah itu
takut gagal, takut malu, takut mencoba, dan ketakutan lainnya.
Memiliki
rasa takut gagal itu menjadikan banyak orang yang sebenarnya memiliki ide-ide
kreatif yang pernah muncul dalam benaknya, tetapi tidak pernah dilakukan.
Akibatnya kreativitasnya tidak berkembang. Lebih baik pernah gagal dibandingkan
merasa takut gagal. Karena orang yang pernah gagal berarti ia sudah berani
mencoba melakukannya, sehingga bisa belajar dari kegagalannya dan bisa
memperbaiki dengan cara-cara yg lebih baik. Sedangkan orang yang dikuasa rasa
takut gagal, maka dia tidak pernah mencoba sehingga tidak ada pelajaran yang
bisa diambilnya.
Bagaimana
mengatasi blok hambatan kreativitas ini. Dorong kreativitas dengan KEBERANIAN
BERTINDAK atau BERANI MELAKUKANNYA. Biarkan ide-ide kreatif melintas dalam
benak kita, tuangkan ide-ide kreatif itu dalam konsep yg jelas dan terukur,
baru kemudian lakukan dalam tindakan secara nyata. Buang jauh-jauh rasa takut
gagal, takut malu dan lainnya yg menghambat kreativitas kita. Banyak bukti
ide-ide kreatif yg awalnya terdengar tidak lazim, ketika berani mencoba untuk
melakukannya, hasilnya ternyata luar biasa.
Beberapa
blok kreativitas lainnya yang seringkali menghambat pikiran seseorang,
diantaranya adalah belenggu rutinitas, belenggu zona nyaman, kemalasan mental
dan lainnya. Karenanya penting untuk mengenali hambatan-hambatan kreativitas
dalam diri, kemudian dapat mengalahkannya, sehinggan mendorong lahirnya
kreativiats dalam diri. Bagaimana mengenali blok-blok hambatan kreativitas
dalam diri dan bagaimana cara-cara mengatasinya, lebih lengkapnya dapat dibaca
dalam buku “Good Ethos- 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia”, yang
diterbitkan PT Elex Media Komputindo dan beredar di Gramedia.
------------------------
Salam
Mulia,
Eko
Jalu Santoso
Author,
Public Speaker, Founder Motivasi Indonesia
Twitter:
@ekojalusantoso
*) Ingin mengundang Eko Jalu Santoso sebagai pembicara inhouse seminar/inclass training di perusahaan Anda, silahkan hubungi email: motivasiindo@gmail.com dan ekojalus@gmail.com